Sabtu, 02 Mei 2020

PENGENALAN ALAT-ALAT UKUR KELISTRIKAN




PENGANTAR
Pengertian alat ukur 

Alat ukur ( measuring tool ) adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran baik itu besaran ukuruan dimensi dan kondisi fisik suatu komponen.Alat ukur dipergunakan untuk mengukur secara presisi,yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan.
   Di dalam materi ini kita akan membahas tentang alat-alat ukur yang dipergunakan dalam dunia kelistrtikan, namun sebelum kita membahas lebih dalam tentang alat-alat ukur kelistrikan ada baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari alat ukur listrik.
Pengertian alat ukur listrik
   Alat ukur listrik secara harafiah adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan, hambatan listrik dan faktor lainnya  atau alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan . dibutuhkan tingkat keakuratan yang tinggi dari alat ukur listrik karena akan mempengaruhi kinerja alat yang menggunakan arus listrik dari instalasi listrik maupun barang-barang elektronik yang ada. 

JENIS-JENIS ALAT UKUR
A. BERDASARKAN PEMBACANNYA ATAU TAMPILAN HASIL PENGUKURANNYA
    Berdasarkan pembacaannya alat ukur listrik dibedakan menjadi 2 yaitu:
  1. Alat ukur analog
  2. Alat ukur digital
1. Alat ukur analog
     Alat ukur analog adalah alat ukur yang hasil pengukurannya ditampilkan melalui media jarum yang menunjukkan angka hasil pengukuran. hasil pengukuran dari alat ukur analok tidak langsung keluar, tetapi harus dihitung manual karena terdapat skala yang menjadi salah satu faktor hasil pengukuran yang benar. contoh rumus pembacaan pada alat ukur Multimeter

Rumus :

Pengukuran hambatan
HP = BU x PJ
Pengukuran arus & tegangan
HP = BU / S x PJ
Keterangan :
HP = Hasil Pengukuran
BU = Batas Ukur
S    = Skala
PJ = Penunjukkan Jarum


2. Alat ukur digital
     Alat ukur digital adalah alat ukur listrik yang hasil pengukurannya ditampilkan melalui media layar LCD (Liquid Crystal Display). Berbeda dengan alat ukur analog, hasil pengukuran pada alat ukur digital akan langsung muncul berupa angka. Sehingga tidak perlu dihitung manual lagi. Di bawah ini contoh alat ukur digital.


B. BERDASARKAN FUNGSINYA
     Ada berbagai macam alat-alat ukur listrik jika ditinjau dari fungsinya namun pada pembahasan kali ini kita hanya akan membahas beberapa saja. diantaranya:

  1. AMPERE METER
  2. VOLT METER
  3. OHM METER
  4. MULTIMETER
  5. TANG AMPERE
  6. PHASA ROTATION MOTOR/  PHASA SQUANCE
  7. MEGGER/ EARTH TESTER
1. AMPERE METER
                            
Amperemeter berfungsi untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Dalam menggunakannya, amperemeter harus dipasang seri pada sebuah beban. Mengapa begitu?

Karena pada dasarnya, jika sebuah resistor (dalam hal ini resistor pada amperemeter) dipasang paralel maka nilai resistansinya akan kecil dan arusnya akan besar, sehingga arus yang masuk ke amperemeter akan merusak amperemeter tersebut. Jika dipasang seri, maka resistansi resistor akan sesuai dengan spesifikasinya sehingga dapat menghambat arus yang masuk pada amperemeter dan mencegah kerusakan amperemeter.

Pada industri, amperemeter biasanya dipasang secara permanen pada suatu rangkaian listrik. Sehingga tidak perlu melepas kabel untuk hanya sekedar memasang seri sebuah amperemeter. Selain itu, arus pada sebuah beban listrik dapat dimonitor. 

2. VOLT METER 

Voltmeter adalah alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

3. OHM METER
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.

4. MULTIMETER





Pengertian dari alat yang juga dikenal dengan istilah multitester ini adalah sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk mengukur komponen listrik. Mulai dari mengukur hubungan Arus litrik (Ampere), Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut dengan AVO meter (Ampere, Voltage, Ohm).

Fungsi multimeter
  1. Mengukur Arus Listrik.
    Fungsi utama AVO meter yang pertama adalah mengukur Arus listrik atau Ampere. Terdapat dua jenis Ampere yang ada di sebuah alat ukur yaitu arus AC (Alternating Current) dan arus DC (Direct Current). Demi menghindari kerusakan yang terjadi, maka dihimbau untuk memperhatikan arus listrik yang akan diukur. Jangan sampai diluar jangkauan batas ukur maksimum.
  2. Mengukur Tegangan Listrik.
    Fungsi utama yang kedua adalah mengukur Tegangan atau tingkat Voltase dari komponen listrik. Pada setiap Multitester terdapat saklar selector yang nantinya berfungsi untuk menentukan batas ukur maksimum. Oleh karenanya, prediksi terlebih dahulu level tegangan dari rangkaian listrik yang akan diukur.
  3. Mengukur Hambatan Listrik.
    Fungsi yang ketiga yaitu mengukur tingkat Hambatan atau Resistensi dari suatu komponen listrik atau resistor yang memiliki unsur resistansi. Penting pula untuk memperhatikan batas ukur resistensi saat akan menggunakannya.
  4. Fungsi Hfe.
    Tidak semua alat ukur memiliki fungsi Hfe. Fungsi tersebut digunakan untuk mengetahui nilai dari faktor penguatan transistor. Fungsi Hfe ini biasanya digunakan untuk mengukur penguatan transistor yang terdapat pada tipe NPN dan PNP.
  5. Mengukur Nilai Kapasitansi.
    Fungsi lain yang belum tentu ada pada setiap Multitester adalah mengukur nilai kapasitansi dari suatu kapasitor. Baik pada tipe Analog maupun Digital, keduanya memiliki batas ukur tingkat resistansi yang harus diperhatikan.
  6. Mengukur Frekuensi Sinyal.
    Fungsi yang terakhir adalah untuk mengetahui nilai Frekuensi dari suatu isyarat atau sinyal pada komponen elektronika.
 5. TANG AMPERE 
Tang Ampere atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Clamp Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel konduktor yang dialiri arus listrik dengan menggunakan dua rahang penjepitnya (Clamp) tanpa harus memiliki kontak langsung dengan terminal listriknya. Dengan demikian, kita tidak perlu mengganggu rangkaian listrik yang akan diukur, cukup dengan ditempatkan pada sekeliling kabel listrik yang akan diukur.Pada umumnya, Tang Ampere (Clamp Meter) yang terdapat di pasaran memiliki fungsi sebagai Multimeter juga. Jadi selain terdapat dua rahang penjepit, Clamp Meter juga memiliki dua probe yang dapat digunakan untuk mengukur Resistansi, Tegangan AC, Tegangan DC dan bahkan ada model tertentu yang dapat mengukur Frekuensi, Arus Listrik DC, Kapasitansi dan Suhu.

CARA MENGGUNAKAN TANG AMPERE
Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter ini sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan menjepitkan rahang penjepitnya ke kabel listrik yang diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah selengkapnya untuk Mengukur Arus Listrik AC atau Ampere AC dengan menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere).
  1. Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).
  2. Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
  3. Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik berada di tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter.
    Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau ON-kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
  4. Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).
Untuk mengukur Tegangan dan Resistansi, cara pengukurannya hampir sama dengan Multimeter yaitu dengan menggunakan Probe yang dicolokan di Terminal COM yang berwarna Hitam dan Terminal Positif yang berwarna Merah

6. PHASA ROTATION MOTOR/  PHASA SQUANCE


alat ukur ini digunakan untuk mengetahui benar / tidaknya urutan phasa system tegangan listrik 3 phasa. Alat ini sangat penting khususnya dalam melaksanakan penyambungan gardu-gardu ataupun konsumen listrik, karena kesalahan urutan phasa dapat menimbulkan :
  • kerusakan pada peralatan / mesin antara lain putaran motor listrik terbalik
  • putaran piringan kwh meter menjadi lambat ataupun berhenti sama sekali
7. MEGGER
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah, yang diputar oleh tangan. Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk: kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan, kabel tegangan rendah, kabel tegangan tinggi, transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH YANG SOPAN DAN GUNAKAN BAHASA YANG MUDAH DIPAHAMI

PENGUKURAN TAHANAN TANAH