Minggu, 03 Mei 2020

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK



PENGANTAR

DEFENISI ARUS
Arus listrik atau dalam versi bahasa inggris sering disebut "electric current" dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Biasanya arus memiliki satuan A (Ampere) atau dalam rumus terkadang ditulis I. Arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah (berlawanan arah dengan gerak elektron). Satu ampere sama dengan 1 couloumb dari elektron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati konduktor (penghantar).
Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
DEFENISI TEGANGAN
Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan V (Volt). Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

Tenaga (the force) yang mendorong elektron agar bisa mengalir dalam sebuah rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah nilai dari beda potensial energi antara dua titik. Pada sebuah rangkaian, besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan elektron pada titik satu dengan titik yang lainnya merupakan jumlah tegangan.
DEFENISI TAHANAN
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan ohm. Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan.

Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong elektron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus.

PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN TAHANAN

  1. PENGUKURAN ARUS

Untuk melakukan pengukuran arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian kelistrikan dapat digunakan alat yang bernama ampere meter atau juga menggunakan alat multimeter dengan selektor diarahkan pada skala ampere. Untuk mengukur rangkaian yang dialiri arus DC maka skala pada ampere meter ditepatkan pada skala DCA.
           Untuk mengukur arus listrik maka alat ukur yang digunakan dipasangkan secara seri dengan rangkaian kelistrikan yang akan diukur arusnya. Arah datangnya arus listrik (arah sumber arus) dipasangkan pada terminal positif dan arah keluarnya arus dipasangkan pada terminal negatif pada alat ukur yang digunakan. Untuk lebih jelasnya, maka perhatikan gambar di bawah ini :
Catatan :
Tahanan pada alat ukur ampere meter dibuat sangat kecil sekali atau hampir mendekati angka 0 ohm, sehingga jika alat ukur ampere meter dipasangkan secara paralel dengan rangkaian kelistrikan saat pengukuran arus maka akan terjadi hubungan singkat yang akan merusak alat ukur ampere meter tersebut. Sehingga selalu perhatikan pemasangan alat ukur ampere meter, jangan sampai keliru saat pemasangannya.

2. PENGUKURAN TEGANGAN
Untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian kelistrikan, maka dapat menggunakan              alat volt meter atau dapat juga menggunakan multimeter dengan selektor diarahkan pada                      skala volt. Bila akan mengukur tegangan AC maka skala diarahkan pada ACV, sedangkan                    bila ingin melakukan pengukuran tengan DC maka skala diarahkan pada skala DCV.

Pemasangan alat voltmeter dilakukan secara paralel yang artinya probe positif pada alat ukur              dipasangkan pada terminal positif atau bagian yang dialiri tegangan positif, sedangkan untuk              probe negatif pada alat ukur dipasangkan pada terminal negatif atau bagian yang dialiri                        tegangan negatif. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :




Catatan :
Tahanan pada alat ukur volt meter dibuat sangat besar atau mendekati nilai tak terhingga, oleh karena itu bila alat ukur volt meter dihubungkan secara seri pada rangkaian maka tegangan pada rangkaian tidak akan dapat diukur, namun hal tersebut tidak akan sampai merusak alat ukur.

   4. PENGUKURAN TAHANAN
Untuk mengukur besarnya tahanan pada komponen elektronika yang terdapat pada rangkaian kelistrikan maka benda tersebut harus dilepas dari rangkaian kelistrikan.
Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan yang terdapat pada benda dapat digunakan alat yang bernama ohm meter atau dapat menggunakan multimeter dengan selektor diarahkan pada skala ohm. Untuk mengukur tahanan maka pasangkan kedua probe pada alat ukur di masing-masing ujung benda yang akan diukur tahanannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Catatan :
Untuk melakukan pengukuran tahanan menggunakan alat multimeter, pastikan selalu melakukan set 0  atau yang sering kita sebut dengan kalibrasi pada alat sebelum digunakan. Selain itu, gunakan skala tahanan diatas dan yang paling mendekati dengan nilai tahanan yang akan diukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH YANG SOPAN DAN GUNAKAN BAHASA YANG MUDAH DIPAHAMI

PENGUKURAN TAHANAN TANAH